Sajuri merasa kalah kapasitas engine saat tim
asuhannya menghadapi Timnas U-19. Dia mengatakan mesin dengan kapsitas 1300cc
tak akan mampu mengalahkan mesin yang berkapasitas 1300cc. Namun walaupun kalah
0-2, pelatih Persiba Bantul tetap merasa bangga karena ia melihat anak asuhnya
sudah bekerja maksimal kemarin malam.
Sementara dari kubu Timnas U-19, Coach Indra Sjafri
mengatakan bahwa anak asuhnya telah mengalami peningkatan yang signifikan
secara keseluruhan. Masalah utama hanya tinggal ‘finishing touch’ saja.
Peningkatan paling terasa yaitu ‘ball possesion’ agak sedikit menonjol
dibanding ketika melawan PSS Sleman.
Dalam kesempatan lain Indra menunjukkan
ketidaksetujuannya ketika ada yang menganggap bahwa dia sedang mengembangkan
pola ‘tiki-taka’ ala Barcelona. Indra mengaku yang dikembangkannya adalah
sepakbola ciri khas Indonesia. Sepakbola yang bisa dimainkan oleh orang
Indonesia dengan konsep ‘pepepa’ atau pendek-pendek panjang.
Ia berharap pada uji coba berikutnya Timnas U-19
mendapatkan lawan yang lebih berat. Lawan yang bisa memberikan ‘pressure’ yang
kuat dan juga bisa bermain cepat, agar anak asuhnya bisa teruji dengan baik.
No comments:
Post a Comment