Yussa Nugraha (Sepakbolanda doc.) |
Indonesia sebenarnya tak pernah surut melahirkan bintang-bintang
rumput hijau. Dari masa ke masa Bumi Pertiwi selalu menelorkan talenta penuh
bakat. Sebut saja Ramang yang menghentak dunia di era 1950-an, Sutjipto Suntoro,
Ronny Pattinasarani dan seterusnya. Tapi entah kenapa bakat-bakat besar itu tak
pernah bisa berbanding lurus dengan pencapaian prestasi Timnas Indonesia.
Harapan kini muncul dengan lahirnya Timnas U-19. Evan Dimas
Darmono dkk berhasil melambungkan ekspektasi nasional. Keberhasilan menjuarai
Piala AFF U-19 dan menghempaskan si Raja Asia Korea Selatan U-19 sebagai
pemicunya.
Di tengah-tengah lahirnya para Bintang Muda baik yang kini
bergabung dengan Timnas U-19 maupun yang tidak, seperti Gavin Kwan Adsit,
Terens Owan Puhiri, Mariando Djonak, Sabeq Fahmi Fahrezi dan lain-lain, kini
lahir kembali bintang muda berusia 13 tahun bernama Yussa Nugraha. Ia kini tengah memperkuat klub besar di Liga Belanda
U-14, SC Feyenoord.
Yussa Nugraha telah mengawali debutnya dengan bermain full
90 menit. Debut pertamanya berhasil tampil gemilang dengan mengkandaskan tim
KNVB U-14 dengan skor telak 4-0. Ia dipercaya Coach Daniel Metselaar sebagai winger kanan di babak pertama
dan di posisi gelandang pada babak kedua. Yussa dkk berhasil memuaskan sang
pelatih dengan sambutan senyum lebar di akhir pertandingan.
Pemain jangkung
yang tercatat sebagai pemain termuda di tim ini, sebelumnya telah malang
melintang ikut berlatih di klub-klub Liga Belanda sebelum direkrut SC.
Feyenoord. Sebelum pindah ke Rotterdam, Yussa sempat dirayu oleh klub lamanya SV
Scheveningen akan diberikan fasilitas khusus dan private training jika
bertahan.
Karena
memiliki tinggi badan yang menjulang, 170 cm untuk ukuran pemain U-14 dari
Asia, Yussa punya julukan khusus di media Belanda, yaitu Jerapah Asia. Beberapa
media dan Talent Scouting bahkan sempat meragukan usianya yang sebenarnya. Tapi
memang faktanya, bocah Solo ini lahir 21
Maret 2001.<JP>
Diolah dari : Sepakbolanda
No comments:
Post a Comment