Para pemain Indonesia U-19 |
Pemain-pemain
timnas U-19 sekarang didominasi pemain dari
kampung. Tapi talenta dan kemauan mereka tidak diragukan lagi. Sehingga mereka mudah
dibentuk terutama dalam hal kemampuan stamina.
Untuk mencari pemain muda berbakat PSSI telah menetapkan prosedur khusus yang menjadi rujukan pelatih sekarang. Prosedur ini mulai dipraktikkan dalam seleksi timnas U-19 diantaranya mengukur stamina pemain, kecepatan lari dan hemoglobin (HB) di atas 15.
Dalam pencarian pemain U-19 lalu, PSSI menetapkan setiap pemain harus memiliki VO2MAX 50. Stamina yang diukur dari detak jantung dan paru-paru. Untuk itu jika ingin bergabung dengan pasukan Indra Sjafri pemain harus memenuhi standar awal 50.
Selanjutnya tim pelatih akan menggembleng fisik mereka agar stamina nya meningkat.
Target yang yang ingin dicapai adalah dari detak jantung dan paru-paru para
pemain adalah 67 VO2MAX. Sesuai dengan
standar yang diterapkan untuk pemain Eropa.
Saat ini rata-rata pemain timnas U-19 itu memiliki kemampuan paru-paru 54 VO2MAX dan terus meningkat. Evan Dimas paling tinggi yaitu 63 (VO2MAX), diperingkat dua ada Zulfiandi, Hargianto dan ada pemain lagi yaitu 62.
Sementara kecepatan lari yang diterapkan pada seleksi pemain timnas U-19 adalah 6,7 meter per detik. Tidak akan lolos seleksi jika kemampuan larinya di bawah itu termasuk kiper.
Selanjutnya tinggal mematangkan skill dan teknik. Tak kalah penting juga mengasah mental bertanding dan pembiasaan sikap.
Keempat kriteria itu mutlak harus dipenuhi oleh semua pemain. Itulah kenapa
banyak pemain dengan skill dan stamina bagus tercoret dalam seleksi. <JP>
No comments:
Post a Comment