Tekad Alfred Riedl membawa pulang poin dari Arab Saudi
hampir tercapai. Walau dibombardir dari awal hingga akhir, tapi Arab Saudi baru
berhasil membobol gawang Kurnia Meiga pada menit ke-87.
Perjuangan keras Timnas Indonesia agar tidak kebobolan
sepanjang laga patut diapresiasi. Walaupun akhirnya gagal memenuhi ambisi
sebuah catatan luar biasa kembali layak diberikan kepada kiper nomor satu
Indonesia. Kurnia Meiga puluhan kali berhasil menjadi penyelamat terakhir
gawang Indonesia.
Tembok kokoh Kurnia Meiga runtuh pada menit ke-86. Gol Arab
Saudi tercipta lahir justru melalui tendangan yang sebenarnya tidak sempurna
dari kaki Yasser Asysyahrani mengarah ke pojok kanan gawang Kurnia Meiga.
Jika saja Pakar Metafisika menonton pertandingan ini,
mungkin dia akan berkata bahwa struktur nama Firman Utina tidak bagus. Karena
gol Arab Saudi tercipta hanya selang beberapa detik Riedl memasukkannya
menggantikan Zulham Zamrun.
Pertandingan memnag berjalan sangat tidak seimbang. Ball
possession juga sangat ‘njompalng’ 67% berbanding 37% untuk keunggulan Arab
Saudi. Puluhan shooting on target berhasil dilepaskan The Green Falcon,
sementara Indonesia hanya satu kali itupun bukan on target.
Pertandingan praktis berjalan hanya setengah lapangan
permainan sepanjang laga. Semua pemain Indonesia menumpuk di jantung pertahanan
sendiri dan hanya menyisakan Gr eg Nwokolo sendirian di depan. Sehingga sulit
sekali Indonesia melakukan serangan balik.
Tercatat hanya dua kali Indonesia melakukan penetrasi ke
jantung pertahanan lawan. Yaitu terjadi di babak pertama lewat kaki Ferdinand
Sinaga yang berhasil mengirim umpan crossing yang hanya berbuah corner kick.
Dan satunya lagi di babak ke dua pada menit ke-55 ketika Greg lepas dari kawalan
pemain lawan. <JP>
No comments:
Post a Comment